PERWATA BATAM
11 Desember 2012 - 09:10 WIB
BATAM KOTA (BP) – Pertama kalinya dalam sejarah
pendidikan Kota Batam, SMPN 6 Batam mengadakan ujian semester secara
online, Senin (10/12). Ujian dengan sistem ini baru dilaksanakan khusus
untuk Kelas VIII sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI) tersebut.
“Sekarang Kelas VIII dulu karena mereka saya nilai sudah menguasai
kondisi sekolah. Kalau Kelas IX kami fokuskan ke Ujian Nasional dulu.
Sedangkan Kelas VII belumlah,” tutur Kepala Sekolah SMPN 6 Batam,
Sularno, kemarin.
Ujian dengan sistem ini mempergunakan jaringan intranet sekolah.
Jaringan tersebut menghubungkan 201 siswa Kelas VIII yang terbagi dalam
delapan lokal melalui satu program ujian online.
Para siswa tidak lagi berhadapan dengan soal dan jawaban yang
tertulis dalam lembaran kertas. Di hadapan mereka pagi itu adalah sebuah
laptop.
Mereka terlebih dahulu harus membuka sebuah situs internet. Situs tersebut hanya dapat dibuka melalui jaringan intranet sekolah.
Peserta ujian kemudian memasukkan username dan password untuk dapat
mengakses soal ujian. Saat tombol begin di-klik, saat itulah waktu ujian
mulai berjalan.
Setiap mata pelajaran terdiri dari 50 soal pilihan ganda. Setiap anak
memiliki paket soal yang berbeda. Jawaban pilihan gandanya, meski masih
sama, muncul dalam urutan yang berbeda.
“Jadi soal nomor satu bagi seorang anak bisa jadi soal nomor kesekian
untuk anak lainnya. Jawabannya pun diacak lagi,” katanya lagi.
Program komputer untuk ujian semester online ini tidak memberikan
batas waktu pengerjaan untuk setiap nomor. Pengerjaan dibatasi secara
keseluruhan, yakni selama 120 menit. Ketika waktu habis, program secara
otomatis akan tertutup.
Para siswa, namun demikian, masih dapat memperbaiki jawaban. Itu sepanjang mereka tidak menutup program komputer.
“Di akhir soal nanti akan ada pilihan ‘sudah yakinkah dengan jawaban
Anda?’ kalau dia klik ‘yakin’, program akan tertutup. Dan dia tak lagi
bisa memperbaiki jawaban,” tutur Sularno lagi.
Program ini membantu pekerjaan para guru dalam hal penilaian hasil
ujian. Pasalnya, nilai ujian akan langsung keluar begitu para siswa
selesai menutup program. Ini akan mempercepat proses penilaian.
Takut Komputer Error
Di balik segala kemudahan yang diberikan dalam ujian online ini, para
siswa menyimpan kekhawatiran pada komputer yang digunakan. Ada yang
takut laptop error. Ada pula yang takut laptop kehabisan baterai.
“Ini laptop sendiri. Kadang-kadang suka error. Jadi takut juga kalau
mati di tengah ujian,” tutur Salsabila, murid Kelas VIII di sekolah
tersebut.
Sementara itu, untuk proses pengerjaan, Salsabila mengaku tidak
terlalu khawatir. Ini karena pihak sekolah sudah mengadakan uji coba
ujian online sehari sebelum ujian dilaksanakan.
“Kemarin (Sabtu 8/12, red) sudah ada pelatihan, jadi sudah tahu,” katanya lagi.
Dipersiapkan Selama 1,5 Tahun
Program komputer untuk ujian online ini dibuat sendiri oleh tim guru SMPN 6 Batam. Prosesnya memakan waktu 1,5 tahun.
“Awalnya saat kami ikut Sains Olimpiade di Surabaya tahun 2010. Di
situ sudah pakai sistem ini. Saya pikir, kenapa tidak kalau dikembangkan
di sini. Sepanjang 2011 kami mencari alternatif program yang tepat,”
tutur Sularno lagi.
Uji coba untuk sistem ini dilakukan pada saat ujian midsemester.
Namun, tingkat keberhasilan baru mencapai 80 persen. Penyempurnaan
kembali dilakukan hingga selesai pada ujian semester kali ini.
Sebelum uji coba, para siswa sudah dikenalkan dengan sistem
pembelajaran e-learning. Sistem pembelajaran tersebut membuat para siswa
terbiasa mengerjakan dalam tenggat waktu tertentu.
“Dalam e-learning itu, para siswa misalnya disuruh untuk mengerjakan
tugas dengan deadline misalnya, jam 10 malam. Kalau tidak dikumpul
hingga batas waktu tersebut, ya sudah mereka tidak bisa mengumpulkan
lagi,” tuturnya.
Ujian dengan sistem online ini, menurut Sularno, dapat mengembangkan
sisi kreativitas anak-anak, membentuk sisi kedisiplinan terutama
terhadap waktu, dan membentuk sikap tanggung jawab.
“Ini mengajarkan mereka supaya percaya pada dirinya sendiri. Sehingga ia dapat mempersiapkan diri lebih matang,” katanya.
Sebelum membentuk program ini, SMPN 6 Batam telah terlebih dahulu
membenahi sistem instalasi listrik. Ini untuk menjaga kestabilan listrik
saat satu sekolah mengadakan sistem online yang sangat bergantung pada
listrik.
“Saya bilang ke pak Larno, instalasi ini harus dibenahi dulu. Biar
tidak byar-pet. Kalau sudah diperbaiki, baru boleh bikin pengembangan
yang seperti ini,” kata Ketua Komite Sekolah SMPN6 Batam, Iskandar
Alamsyah.
Acara launching ujian sistem online ini juga dihadiri oleh Kepala
Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Batam Rustam Effendi.
Menurutnya, ini adalah terobosan baru dalam hal pendidikan.
“Saya kira di Kepri belum pernah ada yang semacam ini. Bahkan di Sumatera juga,” tuturnya.
Rustam mengatakan sistem ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain
di Kota Batam. Sekitar 70 persen siswa di Kota Batam sudah mahir
mengoperasikan komputer. Bahkan, seluruh sekolah berstatus RSBI dan
beberapa sekolah reguler di Kota Batam sudah menerapkan sistem
pembelajaran e-learning.
“Sekarang komputer itu bukan hanya untuk bermain saja. Para siswa
ternyata juga membutuhkan komputer untuk belajar. Kalau begini dapat
terlihat komputer itu digunakan untuk belajar,” ujarnya. (ceu) (29)
SUMBER : BATAMPOS
Posting Komentar