Image and video hosting by TinyPic

Bagaimanakah kabar Putra/i Minang di Pulau Batam.










Barabab Bambia badendang Dalam Acara Pagelaran adat di batam


Randai Budayo kito yang harus kito lestarikan
untuak manjunjuang tinggi nilai nilai kebudayaan minang












Dari mana saja kamu tadi.... antahlah saya tak tau itu... berapa haraganya Pak..... kapan kamu samapi kesini ?......... itulah kutipan dari perkataan warga yang berasal dari Minang kabau yang baru belajar Bahasa Indonesia...

Entahlah kenapa sekarang saya heran, banyak sekali warga minang berbahasa Indonesia sesama warga Minang... hingga dikeluarga sendiripun mereka berbahasa Indonesia. Jika Putra/I minang tidak membiasakan berbahasa minang kemungkinan besar " BAHASA MINANG KABUAU tinggal KENANGAN "

LAST OF MEMORY............ Ayo berbahasa minanglah sesama warga Minang.....biar tak Hilang Minang dimakan Usia.....





MARI BERGABUNG DI BLOG GEMA BATAM Bersambung Silahkan Klik disini....

Ninik Mamak Di Persimpangan Jalan


Menurut adat, Pangulu atau Ninik Mamak itu sama, tidak bertinggi berendah, duduk sahamparan/duduak samo randah, kok tagak samo tinggi.

Untuk pengetahuan kita, dibawah ini diutarakan serba sedikit mengenai hal diatas, bak kato nan tuo-tuo :
Kok kurang tukuak manukuak dan kok singkek uleh mauleh, mudah-mudahan bermamfaat bagi sanak sudaro sarato anak kamanakan nan alun tahu.

1. Sebelum Kemerdekaan
Setiap pribadi dari Datuk atau Pangulu, sedapat-dapatnya harus bertempat tinggal/berdomisili di kampung.

Gunanya ialah supaya beliau selalu melihat-lihat dan atau mengawasi anak kemenakan yang berada dibawah naungannya. Disamping itu dimaksudkan pula agar beliau menyempatkan diri melakukan sholat Jum'at di kampung

Ketentuan ini juga berlaku bagi para Datuk/Pangulu yang tidak kimpoi/belum pernah berumah tangga di kampung.

Pada kesempatan bertemu muka dengan orang kampung/jemaah masjid yang lazimnya dibacakan pengumuman-pengumuman atau keputusan-keputusan yang telah diambil oleh Kerapatan Adat/Musyawarah Datuk/Pangulu di Balairung, misalnya menyangkut pajak nagari, aturan kerja bakti/gotong royong memperbaiki banda/selokan, irigasi, jalan desa, hukuman/teguran kepada pembangkang-pembangkang adat dstnya.

Biasanya sekembali dari sholat jum'at di masjid beliau mampir di kediaman kemenakannya, dan ini diatur secara bergilir, kalau minggu ini di rumah si a, maka minggu yang akan datang ke rumah si B, dan begitulah seterusnya. Ketentuan ini merupakan keharusan bagi setiap Datuk/Pangulu Minangkabau yang bersuku Ibu/Matriarchaat (Matrilinial).

Kunjungan ke rumah kemenakan ini dimaksudkan antara lain untuk menyampaikan kepada mereka maklumat/pengumuman yang barusan saja di lewakan (disiarkan) di masjid.

Disamping itu untuk lebih memperat hubungan antara sang mamak dan kemenakan. Pada kesempatan seperti itu ditanyakan kondisi si kemenakan seperti kesehatan mereka, keadaan ekonominya dan lain-lain. Adalah kewajiban mamak untuk waktu siang maliek-liek dan kok malam manadanga-dangakan, sebab bak bunyi pepatah petitih adat :

Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka alua jo patuik
Kamanakan manyambah lahia
Mamak manyambah bathin


Tidak jarang terjadi justru pada siang Jum'at itu pula kesempatan bagi kaum Ibu menemui Angku Kadhi guna melaporkan segala sesuatu yang menyangkut rumah tangga, sesuai dengan isi Taqlik Nikah. Karena mamak yang bersangkutan hadir, maka Tuan Kadhi lansung berembuk dan memecahkan persoalan tesebut, Tuan kadhi tak akan berani memutuskan segala sesuatau yang secara sepihak tanpa melalui perundingan dengan Ninik Mamak, satu dan lain, karena berpegang teguh kepada Undang-undang tak tertulis : “Rumah ba mamak/tungganai dan Kampuang ba urang Tuo, kok hati samo dicacah, hati gajah samo di lapah.

Selanjutnya, supayo nak duo pantun sairiang :
Kok elok samo dipakai, tapi kok buruak tasuo dibuang jo etongan. Landasan untuk semuanya itu adalah Tali Bapilin Tigo, yakni Adat, Agamo dan Pemerintahan.

2. Setelah Kemerdekaan
Begitu revolusi pecah, maka teori adat seperti di uraikan diatas berubah pula, Para Datuk/Pangulu pada ke empat nagari banyak pergi merantau, sementara Datuk/Pangulu yang baru diangkatpun tidak jarang ikut-ikutan meninggalkan kampung halaman. Menurut pengamatan di lapangan tidak lebih 40% dari jumlah Datuk/Pangulu yang tetap bertahan di kampung, sementara yang 60% berada diluar kampung asalnya. (Masalahnya tentu lebih banyak disebabkan oleh ekonomi).

Merisaukan memang, namun demikianlah kenyataan kini, “Kuek (Kuat) sapik karano jari dan kuek kampo karano minyak".

Mamanda Datuk/Pangulu merasa kurang tanggung jawabnya lagi untuk menyilau-nyilau kamanakan. Lalu menanyakan beberapa orang anak sekarang, tanah perumahan nan disinan/situ baa kini, kemudian menyisiasati kamanakan nan di anu dan mereka yang telah cukup umur untuk dijodohkan dan sebagainya.

Diperparah lagi mengenai hak jual tanah serta menggadai yang sudah tidak perlu melalui musyawarah mufakat. Peranan Pangulu/Ninik Mamak yang dulu demikian besar, kini sudah tidak kedengaran lagi. Padahal ketentuan itu dimaksudkan untuk membendung kesewenang-wenangan sehingga anak kemenakan terpelihara dari watak “basihabih/basitandeh" alias main jual serta main sikat.

Seperti diketahui, seorang baru/boleh dibenarkan menggadai dan menjual apabila dijumpai tiga perkara yang dapat mendatangkan â€Ëœaib keluarga, yaitu :
a. Rumah Gadang katirisan
b. Gadih gadang (dewasa) tak berlaki (bersuami)
c. Mayat tabujua (terbujur) ditengah rumah.

Kalau pada suatu kaum kedapatan salah satu dari yang tiga tersebut , barulah dapat dilakukan Rumah Gadang Tahan rajok dan kabau Gadang Tahan Tariak. Artinya kalau sudah sangat terpaksa dan tidak bisa saling tenggang lagi.

Lalu bagaimana kini ? Angku-angku datuak/Pangulu yang tergolong Pangulu Tiga Zaman sudah sangat langka, boleh dihitung dengan jari banyaknya.

Barangkali bukanlah manyaruangkan baju sampik sembari bernostalgia sekali-sekali kita menoleh ke belakang ke saat, dimana adat itu memang tak lekang di panas dan tak lapuak dek hujan untuk mengingat-ingat jasa para pendahulu kita (Ninik Mamak) yang demikian beribawa, tidak hanya terhadap anak kemenakan (didalam) akan tetapi juga keluar (terhadap pemerintah, sekalipun pemerintah asing). Ada undang adat mengatakan : “Nak barundiang dalam barih".

Akankah masa-masa bahagia dimana anak kemenakan merasa terlindungi itu dapat kembali lagi dialam merdeka ini ?

Kendatipun Ninik Mamak/Pangulu ada jauh berdomisili jauh di rantau, namun mentalitas terhadap kemenakan di kampung tidak berubah, artinya senantiasa memperhatikan kemenakan tersebut. Dan hal ini dilakukan melalui alat komunikasi mutakhir, telepon, surat dan pesawat terbang, yang menyebabkan hubungan dan komunikasi lebih cepat.

Sebaliknya kalau Ninik Mamak/Pangulu itu bertempat tinggal di kampung halaman, akan tetapi mentalitas dan perhatiannya terhadap kemenakan tidak ada, maka ia “basibanam saja di rumah istrinya", artinya perhatian tidak ada sama sekali.

Yang menjadi pokok utama adalah mentalitas Ninik Mamak/Pangulu terhadap kemenakan, jauh dan dekat tidak menjadi soal di zaman sekarang dengan alat serba mutakhir kemana saja dekat dan cepat.

Sumber: www.cimbuak.net
Bersambung Silahkan Klik disini....

Di BATAM 384 Meninggal karena AIDS



Perwatabatam
 

Jumlah korban yang tertular HIV/ AIDS di Batam setiap tahunnya cenderung meningkat. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah penderita HIV dan AIDS sebanyak 3.293 orang. Sementara  korban meninggal dunia di antaranya sudah mencapai 384 orang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Batam, Pieter Pureklolong, saat konfrensi pers di Gedung Bersama Pemko Batam, Jumat (30/11). Peningkatan penderita penyakit HIV/ AIDS ini meningkat karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengendalian, pencegahan dan penularan HIV/ AIDS.

Pieter mengatakan, dalam 1992 hingga 2008 jumlah yang terinfeksi HIV 1.066 orang dan yang positif AIDS 464 orang, di mana 177 orang di antaranya meninggal dunia. Tahun 2009 yang terifeksi HIV 273 orang dan yang positif aids 77 orang dan yang meninggal 36 orang. Sementara 2010 yang terinfeksi HIV sebanyak 317 orang dan yang positif aids 134 orang, 74 orang di antaranya meninggal dunia. Tahun 2011 yang terinfeksi 397 orang dan yang positif aids 151 orang dan yang meninggal dunia 59 orang.

Sementara, 2012 hingga Oktober yang tertular HIV sudah mencapai 423 orang dan yang positif aids 254 orang dan yang sudah meninggal sudah mencapai 54 orang.

“Dalam sepuluh tahun terakhir, total keseluruhan  yang terinfeksi HIV adalah 2.340 orang, sementara yang positif aids sebanyak 953 orang dan yang sudah meninggal dalam 10 tahun terakhir 384 orang,” kata Pieter.

Pieter menambahkan penularan HIV/ AIDS bagi manusia terjadi karena pasangan yang berganti-ganti, melalui transfusi darah dan penggunaan narkoba. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menjauhi penderita Aids karena tidak menular melalui kegiatan kontak sosial.

Terkait pelaksanaan peringatan Hari Aids se-Dunia, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) akan bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB). Nurmadiyah, selaku Ketua Panitia Hari Aids se-Dunia tingkat Kota Batam mengatakan, tema peringatan Hari Aids se-Dunia kali ini adalah “Melindungi Perempuan dan Anak”.
Dalam memperingati Hari Aids se-Dunia, Sabtu (1/12) ini KPA dan pemberdayaan perempuan sudah melakukan penyuluhan tentang HIV/ Aids ke 10 sekolah di Batam. Selain itu, panitia juga akan membagikan pita merah dan bunga kepada masyarakat di Batam. Beberapa lokasi pemberian bunga dan pita tersebut di antaranya Pelabuhan Sekupang dan Punggur dan semua lampu merah di Batam.

Nurmadiyah mengatakan Komisi Penangulangan aids dengan BPPKB akan berupaya terus untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Kepri.

“Kita akan memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak mengenai bahaya yang ditimbulkan Aids ini,” katanya.

Nurmadiyah mengatakan, sebelumnya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sudah melakukan beberapa kegiatan di antaranya penyuluhan kesehatan reporduksi terhadap remaja dan menyelamatkan perempuan dan anak dari HIV/ Aids.

“Batam sangat strategis yang banyak dikunjungi wisatawan manca negara. Makanya harus hati-hati terhadap kesehatan perempuan dan anak terutama dalam penularan HIV/ AIDS,” tegas Nurmadiah. *** (21)

Sumber : Batampos

Bersambung Silahkan Klik disini....

Taksi Blue Bird di Rusak, Sopir Dianiaya



perwatabatam








Taksi Blue Bird dengan nomor polisi BP 1409 FU dirusak orang tak dikenal saat melintas di jalan raya depan Top 100, Jodoh sekitar pukul 11.15 WIB, Kamis (29/11).








Ayong supir taksi Blue Bird dengan nomor polisi BP 1409 FU mendapat perawatan di klinik Bunda Pertiwi Jodoh akibat dianiaya di depan Top 100 Jodoh, Kamis (29/11).
Foto: Iman Wachyudi / Batam Pos

Sumber : Batampos Bersambung Silahkan Klik disini....

150 cedera dalam bentrokan di seluruh Mesir



Perwata Batam

Kairo (ANTARA News) - Sedikitnya 150 orang cedera dalam bentrokan yang terjadi selama aksi protes di Kairo dan lokasi lain di seluruh Mesir pada Selasa (27/11) untuk menentang deklarasi undang-undang baru yang dipandang sebagai upaya Presiden Mohamed Moursi untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar.

Seorang pemrotes meninggal dunia karena serangan jantung saat berbaris di lapangan Tahrir di pusat kairo, demikian pernyataan Otoritas Ambulans Mesir Mohamed Sultan yang dikutip kantor berita MENA.

Ia menambahkan, di Kairo saja ada 21 orang yang cedera dan ada banyak lagi di wilayah gubernuran lain kecuali Gharbiya.

Dalam kejadian yang berkaitan, bentrokan antara pendukung dan penentang Moursi terjadi di luar kantor Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) dan Ikhwanul Muslimin di Gubernuran Gharbiya telah membuat 129 orang terluka.

Demonstrasi besar dilakukan di seluruh negeri untuk menolak deklarasi undang-undang yang diumumkan oleh Moursi pada Kamis (22/11).

Deklarasi undang-undang tersebut menetapkan semua hukum, dekrit dan deklarasi undang-undang yang dikeluarkan oleh Presiden sejak memangku jabatan pada 30 Juni 2012 adalah final dan tak boleh ditentang oleh siapa pun.

Juru Bicara Presiden, Yasser Ali, yang menyebut keputusan Presiden itu "revolusioner," mengatakan tak ada lembaga hukum yang berwenang membubarkan Majelis Shura (Majelis Tinggi) atau Majelis Konstituen.

Sementara itu, Kabinet Mesir dijadwalkan bertemu pada Rabu untuk membahas perkembangan di Mesir. Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil akan memimpin pertemuan itu, demikian laporan Xinhua.

(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012


Bersambung Silahkan Klik disini....

Heboh Kunker DPRD Batam ke Belanda


perwatabatam
RABU, 28 NOVEMBER 2012 00:00

Kami sebagai wakil rakyat diundang. Ini terkait dengan rencana pembangunan Tanjung Sauh, yang akan dibangun terbesar di Asia Tenggara. Kami ke sana diajak BP Batam dan hasil kunjungan dari Belanda akan disampaikan nanti

HELMI HEMILTON
Sekretaris Fraksi Demokrat

 Gedung-DPRD-Batam.jpg

Belum usai sorotan anggota DPR yang kunjungan kerja (kunker) ke Jerman, pimpinan dewan dan ketua fraksi DPRD Batam justru melakukan kunker ke Belanda.

Namun menariknya, ada perbedaan agenda yang disampaikan oleh anggota dewan. Sekretaris Dewan, Marzuki mengatakan keberangkatan para anggota dewan itu sudah mendapat persetujuan dari Mendagri.

"Yang berangkat tahap pertama lima orang, yakni Ketua DPRD Surya Sardi,  Irwansyah, Edy Lummawie, Sukaryo dan Sekwan. Kami berangkat resmi dan mendapat persetujuan dari pusat," kata Marzuki kepada Tribun.

Untuk tahap kedua, rencana yang akan berangkat adalah Helmi Hemiton, Yudi Kurnain, Jefry Simanjuntak, Asmin Patros, Nuryanto, Suwandi. Sedangkan unsur pimpinan yang akan menyusul adalah Ruslan Kasbulatov, Zainal Abidin, dan Aris Hardi Halim.

Ketua DPRD Batam, Surya Sardi mengatakan keberangkatan ke Belanda untuk studi banding. Surya tidak merinci studi banding yang dimaksud namun hanya menyebut akan banyak yang dipelajari. Yang akan berangkat ini adalah tim yang sudah dibentuk.

"Kami studi banding ke sana banyak yang akan kami pelajari diantaranya pariwisata, dan pelabuhan, karena pelabuhan di sana cukup maju. Namun seperti apa teknisnya tanya saja sama pak Sekwan," kata Surya Sardi lalu menutup teleponnya.

Pernyataan Surya Sardi ini berbeda dengan yang disampaikan Helmi Hemilton. Helmi mengatakan, keberangkatannya ke Belanda justru diajak oleh BP Batam terkait dengan pengembangan Tanjungsauh.

"Kami sebagai wakil rakyat diundang. Ini terkait dengan rencana pembangunan Tanjung Sauh, yang akan dibangun terbesar di Asia Tenggara. Kami ke sana diajak BP Batam dan hasil kunjungan dari Belanda akan disampaikan nanti," katanya.

Namun Anggota Komisi II DPRD Batam Ida Nursanti mengaku sudah dianggarkan di APBD. "Silahkan tanya ke Sekwan supaya tidak salah," katanya. 

Hal sama juga disampaikan  Nurita Aslinda, bahwa hal itu sebaiknya ditanyakan saja sama Sekwan. Sementara Erikson Pasaribu mengaku belum tahu. "Saya tak tahu mereka berangkat," katanya.

Irwansyah yang dihubungi maupun di SMS tidak mau mengangkat dan membalas SMS. Begitu juga dengan Edy Lummawie dan Sukarya tidak mau mengangkat teleponnya.

Ketua Fraksi Hanura, Suwandi mengatakan, keberangkatannya ke Belanda tergantung oleh fraksi. "Saya belum tentu berangkat karena banyak aktivitas. Melihat jadwal yang padat belum tentu aku berangkat dan sampai saat ini belum ada keputusannya," kata Suwandi.

Keberangkatan pimpinan dewan dan ketua fraksi ke Belanda ini justru tidak diketahui oleh beberapa anggota DPRD Batam. Anggota DPRD Batam Ganda Tiur mengaku tidak mengetahui kunker tersebut. Malah ia menyebut ada anak emas dan anak tiri di lingkungan DPRD Batam.

"Kami inikan anak tiri jadi tak tahu apa yang dilakukan mereka," katanya.(Tribun Batam Cetak)

Editor : imans_7811

Bersambung Silahkan Klik disini....
ngukus ngukus ngukus