Image and video hosting by TinyPic

Siapa bilang wanita tidak bisa bekerja keras !


Nama               : Fatmawati
Status             : Gadis
Anak dari      : Zul Afri & Misdawati
Pekerjaan      : Inspector
Lokasi             : Afrika Selatan 
Memang sudah menjadi mitos bahwa secara naluri perempuan itu berada
dalam wilayah domestik karena sifat feminim yang dominan di miliki
oleh perempuan. Juga mitos yang mengatakan secara naluri laki-laki
berada di wilayah publik karena sifat maskulin yang dominan pada
laki-laki.

Yang paling parah adalah mitos yang sudah mengeras dalam kerangka
berpikir kita-kita yang memang diturunkan dari generasi ke generasi
sebelumnya yang menganggap bahwa semua tentang naluri perempuan dan
laki-laki itu kodrati.

Kalau memang naluri perempuan secara kodrati ada dalam ruang lingkup
domestik bagaimana mungkin Allah SWT yang menciptkan manusia itu
sendiri tega-teganya memerintahkan Siti Hajar untuk pergi hanya berdua
dengan anaknya yang masih bayi ke sebuah daerah tak bertuan dimana
kondisinya sangat tidak memadai. Hidup sendiri dalam kurun waktu 6 tahun.

Jelas peristiwa kehidupan yang terjadi pada Siti Hajar ini bisa kita
ambil suatu hikmah bahwa dalam diri perempuan pun menyimpan potensi
sifat maskulin untuk di kembangkan secara maksimal dan juga bahwa
sifat feminin seorang perempuan pun mampu untuk bisa bertahan dalam
ranah publik.

Atau kita bisa mengambil contoh tentang seorang yang bijaksana dimana
di ceritakan di dalam Qur'an seorang Lukman yang telah berhasil
membimbing, mendidik, mengasuh, mengurus anak-anaknya menjadi manusia
yang berbudi pekerti yang luhur. Dalam kisah Lukman ini, seakan-akan
di tegaskan bahwa seorang laki-laki pun mampu tampil sebagai pengurus
anak-anak dalam wilayah domestik yang selama ini selalu di labelkan
kepada pihak perempuan sebagai penanggung jawab masalah kepengurusan anak.

Naluri seseorang muncul karena rangsangan yang diterima terus menerus.
Baik rasangan itu datang dari internal maupun eksternal.

sewaktu kecil seorang anak perempuan akan diberikan mainan berupa
boneka sebagai manifestasi dari apa yang harus dia kerjakan kelas jika
dewasa yaitu mengurus anak atau seorang anak perempuan akan dibelikan
mainan berupa alat dapur untuk memasak, inipun sebagai bentuk
dokrinisasi bagi anak perempuan agar kelak jika dewasa mampu menjadi
seorang pengurus rumah tangga.

Begitu juga anak laki-laki dari bayi sudah diberikan mainan yang
bersifat lebih agresif seperti mobil-mobilan, robot2an, bola dll

Jadi naluri yang umum sekarang ini muncul pada perempuan dan laki-laki
merupakan hasil dokrinisasi dari lingkungan.

Selain faktor eksternal ada juga faktor internal yang mempengaruhi
perkembangan naluri ( hmmm kayaknya lebih tepat kalau di katakan
secara kejiwaan;), semisal ketika anak sudah bisa mengidentifikasikan
jenis kelaminya maka anak perempuan biasanya lebih melihat figure ibu
sebagai panutan dan begitu juga anak laki-laki lebih melihat figure
ayah sebagai panutan.

Dan umumnya frame yang masih berlaku di masyrakat kita ini kan Ibu
sebagai pengurus rumah tangga dan Bapa sebagai pencari nafkah. Makanya
istilah Bapa rumah tangga enggak pernah atau belum populer di
masyrakat kita.

Tentu saja frame seperti itu harus di sesuaikan lagi dengan kondisi di
lapangan, karena akan membuat ketimpangan.

Contoh ringan saja ada anak SD kelas III dalam pelajaran IPS ada dlm
bab pertama membahas tentang keluarga, termasuk kewajiban dan hak
anggora keluarga. Dalam buku tersebut di katakan bahwa kewajiban
seorang ayah mencari nafkah sedangkan kewajiban seorang ibu mengurus
keluarga. tentu saja si anak protes karena pada kenyataanya ibunya
adalah seorang pekerja sama seperti ayahnya dan pembantu rumah tangga
itu mengambil peran sebagai pengurus rumah tangga.

keracuan2 seperti ini justru akan menimbulkan ketimbangan, kenapa kita
tidak mengkoreksi frame kita yang salah dan lebih memilih untuk terus
melakukan pembodohan dan kebodohan.

Mungkin sudah saatnya laki-laki dan perempuan untuk bisa lebih legowo
dalam berbagi peran.
Cheer.....
" Semoga Warga Tanjung Alai menjadikan Panutan tuk Bekerja Lebih baik lagi " WANITA AJA BISA KENAPA KITA NGAK ?  "

0 Responses

Posting Komentar

ngukus ngukus ngukus